Oleh: Syarla Sasta Felisha (SMA IT Ibnu Khaldun)
TIFFANEWS.CO.ID – Gimana perasaan kamu hari ini? Lagi merasa capek atau kewalahan? Itu normal, kok. Semua orang pasti pernah mengalami stres, entah karena tugas sekolah, pekerjaan, masalah keluarga, atau bahkan hal kecil yang terasa besar karena tekanan yang menumpuk.
Namun, sering kali kita tidak menyadari dampak negatif dari tekanan tersebut terhadap mental kita. Kita ingin terlihat baik-baik saja di depan orang lain. Saat ditanya, “Kamu kenapa?” kita sering menjawab, “Aku nggak apa-apa,” padahal ada banyak hal yang ingin diceritakan. Sayangnya, kita ragu untuk berbagi, takut tidak dimengerti, atau malah dibanding-bandingkan dengan masalah orang lain. Jika terus memendam masalah tanpa mencari tempat bercerita, lama-kelamaan bisa berujung pada depresi.
“Nggak mungkin langit gelap selamanya. Fajar pasti segera tiba.”
Semua perasaan berat yang kamu alami tidak akan bertahan selamanya. Selalu ada harapan yang lebih baik yang bisa datang kapan saja.
Yuk, Ngobrol!
Apa yang sedang kamu rasakan? Kenali dulu gejala stres atau bahkan depresi. Kadang, kita tidak menyadari bahwa yang kita alami bukan sekadar stres biasa, melainkan sudah mengarah ke depresi.
Coba cek perasaanmu:
✔ Stres: Merasa tertekan karena tugas menumpuk, mudah cemas, sering marah, susah tidur, atau mudah lelah. Stres biasanya hilang setelah masalah terselesaikan.
✔ Depresi: Merasa sedih terus-menerus atau pikiran terasa kosong, kehilangan semangat, susah tidur atau justru terlalu banyak tidur, dan mulai merasa tidak berharga. Depresi tidak bisa hilang begitu saja tanpa perhatian atau bantuan dari orang terdekat.
Kalau kamu merasa seperti itu, jangan ragu untuk cerita. Tidak harus langsung ke psikolog, kamu bisa mulai dari orang-orang terdekat yang kamu percaya. Yang terpenting, jangan memendam semuanya sendiri!
Kelola Stres Sebelum Terlambat!
Hidup memang penuh tekanan, tetapi ada banyak cara untuk mengatasi stres agar tidak berkembang menjadi depresi. Coba lakukan hal-hal ini:
✨ Curhat ke orang yang kamu percaya – Jangan takut dianggap lemah. Justru, bercerita adalah tanda bahwa kamu peduli pada diri sendiri.
✨ Istirahat sejenak – Jangan memaksakan diri terus-menerus. Ambil waktu untuk jeda, tarik napas, dan lakukan hal yang membuatmu bahagia.
✨ Jaga kesehatan fisik dan mental – Tidur cukup, makan makanan sehat, dan rutin berolahraga bisa membantu tubuh lebih rileks.
✨ Menulis – Jika belum siap bercerita ke orang lain, coba tulis di buku harian atau catatan digital. Menulis bisa menjadi cara ampuh untuk mengekspresikan perasaanmu.
✨ Bersyukur dan menghargai diri sendiri – Jangan lupa berterima kasih kepada diri sendiri karena telah bertahan sejauh ini. Beri kata-kata pujian dan pelukan hangat untuk dirimu sendiri agar lebih percaya diri dan tidak mudah merasa down.
“Bahagia itu sederhana. Bahagia artinya bebas melakukan apa yang diinginkan.”
Kadang, kita terlalu fokus pada hal-hal besar, padahal kebahagiaan bisa datang dari hal-hal kecil yang kita nikmati tanpa beban. Jika cara di atas belum cukup membantumu, cobalah mencari aktivitas yang benar-benar membuatmu merasa puas dan bahagia.
Kalau Depresi, Jangan Diam Saja! Cari Bantuan, Itu Bukan Hal yang Memalukan
“Jangan biarkan seseorang membuatmu merasa kecil. Berhentilah menyusut. Itu hanya akan membuat orang-orang menginjak-injakmu.”
Ingat, kamu berhak merasa dihargai tanpa harus memenuhi ekspektasi orang lain. Jika kamu merasa sedih terus-menerus, kehilangan motivasi, atau bahkan berpikir untuk menyakiti diri sendiri, jangan ragu mencari bantuan profesional. Psikolog dan psikiater ada untuk membantu, bukan untuk menghakimi. Sama seperti pergi ke dokter saat sakit fisik, kesehatan mental juga butuh perhatian agar bisa kembali pulih.
Ayo Cerita, Orang-Orang di Sekitarmu Sedang Menunggumu!
Terkadang, kita takut bercerita karena merasa tidak ada yang peduli. Tapi percayalah, selalu ada orang yang siap mendengarkan—entah itu teman, keluarga, atau bahkan seseorang yang mungkin baru kita kenal tetapi memahami perasaan kita.
Bagi pendengar!
Saat seseorang bercerita, mereka tidak selalu ingin nasihat atau kata-kata klise seperti “Udah, jangan dipikirin.” Sebaliknya, mereka ingin didengar dengan penuh perhatian.
Cobalah mengatakan:
“Aku di sini kalau kamu mau cerita lagi.”
Ketika mereka meminta solusi, berikan saran dengan lembut, bukan dengan menghakimi.
Jadi, kalau harimu terasa berat, jangan ragu untuk cerita. Kamu berhak bahagia, kamu berhak merasa lebih baik, dan yang paling penting—kamu nggak sendirian!