TIFFANEWS.CO.ID,- Perubahan yang dirasakan masyarakat Intan Jaya mulai terasa dengan kehadiran PJ Apolos Bagau, ST. Tak sekadar menjabat untuk mengisi kekosongan pemerintahan karena berakhirnya masa jabatan bupati dan wakil bupati Intan Jaya 2022 lalu, tapi kesempatan ini digunakan semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat Intan Jaya.
Sebagaimana diketahui, pandemi covid-19 dan beberapa konflik di masyarakat Intan Jaya beberapa waktu lalu, nyaris membuat Intan Jaya, kabupaten hasil pemekaran dari Paniai 2008 lalu, tenggelam dari derap pembangunan.
Situasi geografis yang sungguh menantang, di tambah lagi dengan situasi keamanan yang belum membaik, menyebabkan banyak ASN meninggalkan tempat kerja dan mayarakat hampir saja tidak mengenal hadirnya pemerintah di wilayah ini.
Perubahan waktu, juga perubahan masalah, kini membawa Intan Jaya pada suatu masa untuk bangkit kembali menatap masa depannya. PJ Bupati Intan Jaya Apolos Bagau, yang adalah mantan kepala dinas pendidikan Intan Jaya, tahu betul problem yang dihadapi masyarakat. Ia selalu bercermin diri pada susahnya melaksanakan pendidikan anak-anak Intan Jaya.
“Bagaimana pun, masa depan anak-anak adalah wajah dari Intan Jaya sesungguhnya. Kalau anak-anak tidak sekolah karena situasi tertentu, kita pun harus sadar bahwa kita belum mewujudkan pembangunan itu sendiri. Dari sini kita dapat lihat aspek lain seperti kesehatan dan ekonomi,” kata Apolos kepada tiffanews, beberapa waktu lalu.
Bercermin dari kondisi itu, sejak dilantik menjadi Pj Bupati Intan Jaya 29 Desember 2022, Apolos langsung membuat kebijakan penertiban ASN. Ia coba memberikan kepercayaan baru, sekaligus mengajak ASN untuk kembali bekerja dari Sugapa, ibukota kabupaten Intan Jaya.
Tak hanya itu, melalui perayaan-perayaan penyembutan dirinya sebagai PJ Intan Jaya, ia selalu menekankan soal pelayanan masyarakat itu bermula dari dekatanya ASN dengan masyarakat. Dia cepat menurunkan kebijakan-kebijakan yang tujuannya agar Intan Jaya segera bangkit.
Sekarang, sudah hampir memasuki 100 hari kerjanya sebagai Penjabat Bupati Intan Jaya, hasilnya sungguh luar biasa. Kota Sugapa yang dulu sepi karena tidak beradanya ASN, sekarang mulai menunjukan keramaian. Tentu saja ini berpengaruh pada ekonomi masyarakat Intan Jaya sendiri yang merindukan ada yang datang membeli hasil-hasil kebun masyarakat.
Intan Jaya kini mulai “terang”, mulai bangkit, bergerak dalam suatu kesadaran bahwa kabupaten ini memang sudah lama tidak diperbincangkan, kecuali perbincangan mengenai konflik yang sekali-sekali muncul itu. Sudah saatnya, ada perbincangan lain lagi yang menyentuh kebutuhan masyarakat.
Anggota DPRP Papua Apenial Sani, memberikan apresiasi kepada PJ Intan Jaya setelah dirinya melihat benih-benih perubahan mulai muncul di Intan Jaya. Dia mengatakan, Pj Bupati Intan Jaya Apolos Bagau, ST, telah memberikan warna baru bagi pemerintahan dan kehidupan masyarakat Intan Jaya.
“Saya melihat PJ Bupati Apolos sungguh memahami kondisi masyarakat dan beliau memiliki tekad dan komitmen memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Kami apresiasi karena beliau berhasil melakukan perbaikan khususnya terkait kedisiplinan ASN,” kata Sani kepada wartawan , Sabtu (24/3).
Senada dengan Sani, Ketua LMA Kabupaten Intan Jaya Thobias Kobogau mengatakan PJ Bupati kabupaten intan Jaya sudah menjawab keinginan, harapan, masyarakat kabupaten intan Jaya di provinsi Papua tengah.
Sebagaimana dikutip dari detikpapua.com, Senin (27/3), Thobias Kobogau mengatakan masyarakatnya beraktivitas seperti biasa , keamanan sudah mulai pulih , sudah mulai berangsur baik , roda pemerintahan sudah jalan, pendidikan sudah jalan, kesehatan sudah jalan dan ekonomi rakyat sudah membaik.
Memang, terobosan yang cepat sungguh dibutuhkan dari kepemimpinan Pj Bupati Apolos Bagau ini. Selain pembenahan ASN, soal lain yang ada di depan matanya adalah soal pendidikan dan kesehatan, ekonomi dan selanjutnya mempersiapkan masyarakat untuk dapat menjalankan pemilu 2024.
Awal Maret lalu, ia sendiri harus datang menjumpai anak-anak Intan Jaya yang bersekolah di Bogor. Ia melauncing program kuliah dan sekolah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di Intan Jaya. Disamping itu, ia harus dengan cepat merespon kebutuhan yang dekat dan cepat yang hadir di tengah masyarakat Intan Jaya.
Dia memang tidak bekerja sendiri, tapi kehadirannya sungguh dibutuhkan agar semua bisa bergerak bersama-sama. (*bn)