TIFFANEWS.CO.ID – Sebagai bentuk lestarikan budaya Siswa/i diwajibkan mengenakan atribut masing-masing suku pada Ujian Praktek di sekolah SMP YPPK St.Fransiskus Asisi Bilogai hari ini Jumat ,[11/04/2025]
Pengenaan atribut budaya ini merupakan salah satu program wajib tahunan yang diprogramkan oleh sekolah agar para siswa lebih mengenal jati diri dan dilestarikan sebagai akar dari perkembangan diri mereka.
Hal ini di sampaikan Kepala sekolah SMP YPPK St.Fransiskus Asisi Bilogai, Karpus Belau dalam arahannya sebelum ujian berkangsung.
Sebagai kepala sekolah, Belau mengapresiasi para tenaga pendidik,panitia pelaksana, guru seni budaya dan Mulok (muatan lokal) yang telah memberikan penilaian dalam ujian praktek tersebut.
“Saya sampaikan banyak terimah kasih kepada guru mapel Seni Budaya, Adolpius Sondegau dan guru mulok, Yeheskiel Sondegau juga kepada guru Yulius Alik untuk penilaian dalam ujian praktek hari ini,” ujar Karpus Belau, S.Pd.
Tema ujian praktek dalam pentas budaya pada tahun ini adalah ” Keberagaman dalam satu ikatan”. Hal itu terlihat bahwa angkatan siswa/i tahun ini terdiri dari suku Moni/Migani, Nduga,Lani, dan bahkan dari Toraja (Sulawesi).
” Penampilan anak-anak hari ini telah terlihat dari masing-masing budaya, bahkan ada warna yaitu ada penampilan budaya dari Toraja,Sulawei, karena ada siswa angkatan ini ada juga dari Toraja . Ini luar biasa,” lanjutnya.
Lebih lanjut, ia mengajak tenaga guru di setiap satuan pendidikan di sekolah yang ada di kabupaten Intan Jaya agar mengajar dan mengarahkan anak didik untuk lebih mengenal budaya masing-masing mereka sehingga di kemudian hari [mereka] tidak menjadi manusia ikut-ikutan.
“Butuh kerja sama guru-guru dan pemda supaya bisa ajar anak-anak di sekolah tentang budaya mereka masing-masing dan difasilitasi oleh pihak-pihak yang peduli pendidikan dan pengembangan anak-anak kita,” tambahnya.
Selain itu, sebagai guru mata pelajaran Seni budaya yang juga sebagai juri dalam penilaian dalam penampilan ujian praktek tersebut, Adolpius Sondegau, S.S memberikan apresiasi kepada orang tua siswa/i karena atas kerja sama yang baik anak-anak bisa mengenakan atribut sesuai arahan dalam penampilan budaya masing-masing.
“Kami juga ucapkan banyak terima kasih kepada orang tua siswa karena mereka bisa ajarkan anak-anak mereka tentang budaya dan pengunaannya.Semestinya harus begitu dan kami pihak sekolah senang itu,” pungkas Adolpius Sondegau.
Salah satu guru, Yanuarius Sondegau juga mengharapkan agar apa yang didapatkan dari sekolah ini bisa diterapkan dan dikembangkan ketika sudah melangka di tingkat pendidikan selanjutnya.
” Kami guru-guru sudah siapkan busur dan panah dari sekolah ini, silahkan anak-anak berburu dan cari jenis burung seperti apa silahkan anak-anak laksanakan.Ini suatu nasehat yang baik dan kami guru-guru akan senang dengan pencapaian kalian ke depannya,” harap Yanuarius Sondegau, salah satu ASN di SEDTA Intan Jaya yang masih mengajar karena kepedulian pada arahanya. (Kls)