TIFFANEWS.CO.ID – Merauke, sebagai Ibukota Provinsi Papua Selatan, tengah menghadapi situasi yang semakin meresahkan. Fenomena ini terlihat bagaikan sebuah trend dalam mempertontonkan “atraksi sajam” atau aksi unjuk keberanian dengan menggunakan senjata tajam semakin marak, dan tak jarang diiringi dengan berita pembacokan yang beredar luas di media sosial hingga grup-grup WhatsApp. Masyarakat dibuat resah oleh meningkatnya tindak kekerasan yang salah satunya dipicu oleh konsumsi minuman keras (miras). Entah minuman keras yang diproduksi di pabrik – pabrik resmi hingga minuman oplosan lokal yang dikenal sebagai “Tapong”.
Kapolres Merauke, AKBP Leonardo Yoga, mengungkapkan bahwa berdasarkan analisa kepolisian, miras oplosan menjadi faktor utama pemicu tindak pidana dan bahkan kecelakaan lalu lintas di wilayah ini. Penyebaran minuman keras ilegal yang mudah diperoleh tanpa pengawasan telah mendorong peningkatan angka kriminalitas.
Masyarakat pun menyuarakan kegelisahannya. Yopi Fernando Alua, S.Sos., seorang warga Merauke dan alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Musamus, menilai fenomena ini sudah menjadi tren yang semakin sulit dikendalikan.
“Kasus ini meresahkan, dan penyebaran informasi yang begitu cepat di media sosial justru semakin memperkeruh situasi,” ujarnya. Ia pun berharap adanya sinergi lebih kuat antara kepolisian dan pemerintah daerah untuk menekan angka kejahatan yang semakin meningkat.

Miras Oplosan Akar Permasalahan, Polres Merauke Grebek Rumah Produksi Tapong
Sebagai langkah nyata dalam memberantas peredaran miras ilegal, Satuan Reserse Narkoba Polres Merauke menggelar razia pada Minggu dini hari (23/02/2025) di sebuah rumah di Jalan Arafura Buti, Merauke. Hasilnya, petugas menemukan 35 botol aqua ukuran sedang berisi sopi, satu ember berisi 10 liter sopi, serta berbagai peralatan produksi seperti kompor 32 sumbu dan alat penyulingan lainnya. Seluruh barang bukti langsung diamankan untuk proses hukum lebih lanjut.
Dalam penggerebekan tersebut, seorang perempuan berinisial (L) ditetapkan sebagai tersangka karena diduga sebagai pembuat dan penjual miras ilegal. Iptu Yakob Werinusa dari Satuan Reserse Narkoba menegaskan bahwa pihak kepolisian akan terus melakukan razia guna menekan angka kriminalitas yang diakibatkan oleh miras ilegal.
“Kami berkomitmen menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi masyarakat. Oleh karena itu, operasi seperti ini akan terus kami lakukan,” ujar Iptu Yakob Werinusa.
Lokasi Produksi Miras Ilegal di Ampera 4 Terbongkar!
Tidak berhenti di situ, Polres Merauke kembali menemukan lokasi produksi minuman keras lokal jenis sopi di Jalan Kuda Mati Gang Gemah Ripah dan Jalan Tanjung Kelapa yang lokasi penjualannya di Ampera 4 pada Sabtu (01/03/2025). Razia yang dilakukan sebelumnya pada (28/02/2025) mengungkap tempat produksi miras oplosan yang diduga menjadi sumber utama peredarannya di Kabupaten Merauke.
Dalam operasi ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk peralatan produksi seperti kompor, ember, pipa stainless, serta galon berisi sopi. Namun, tak satu pun pelaku ditemukan di lokasi saat penggerebekan berlangsung. Penyidik kini tengah melacak para pelaku guna mengungkap jaringan produksi dan distribusi miras ilegal ini.
Kasat Narkoba Polres Merauke, Iptu Muhammad M. Fahacer, menegaskan bahwa operasi semacam ini akan terus digencarkan demi menciptakan lingkungan yang lebih aman.
“Kami akan terus menindak produksi dan peredaran sopi (Tapong) di Merauke,” tegasnya.
Meningkatnya kasus kriminalitas akibat miras dan fenomena “atraksi sajam” menuntut peran aktif dari berbagai pihak. Warga berharap agar pemerintah daerah dan kepolisian dapat bersinergi lebih erat dalam mencari solusi. Ia menekankan pentingnya penganggaran dana untuk keamanan dan ketertiban kota, serta langkah-langkah strategis lainnya agar masalah ini bisa ditangani secara serius.
“Terkait keamanan dan ketertiban di Merauke, masyarakat saat ini menaruh harapan di kepolisian dan pemerintah daerah agar dapat memikirkan solusi, menganggarkan keuangan ketertiban kota, atau solusi lainnya secara bersama-sama dan bisa dijadikan salah satu prioritas,” tambah salah seorang warga.

Perang Melawan Miras Ilegal Harus Terus Berlanjut!
Fenomena peredaran miras oplosan dan atraksi sajam di Merauke sudah mencapai titik yang mengkhawatirkan. Upaya kepolisian dalam memberantas peredaran miras ilegal patut diapresiasi, namun langkah yang lebih tegas dan sinergi antara pemerintah daerah serta aparat keamanan sangat dibutuhkan.
Jika masalah ini tidak segera ditangani secara serius, dikhawatirkan angka kriminalitas akan terus meningkat dan menciptakan lingkungan yang semakin tidak aman bagi masyarakat. Saatnya bertindak sebelum semuanya terlambat! (Ron)