Oleh : Paskalis Kossay
Narasi besar sebuah babak Honai besar Papua Pegunungan sebagai topik dari tulisan ini, diungkapkan oleh Dr. Velix V. Wanggai, S.IP, M.PA PJ Gubernur Provinsi Papua Pegunungan dalam sambutan pertamanya di hadapan ratusan masa penjemputnya di Gedung Aithousa GKI Wamena ( rri.co.id 16/11/2023 ).
Dr. Velix V. Wanggai, S.IP, M.PA dilantik sebagai PJ Gubernur Papua Pegunungan oleh Menteri Dalam Negeri per 13 November 2023 di Jakarta, menggantikan PJ Gubernur lama Nikolaus Kondomo, SH. MH., itu mengungkapkan bahwa, kehadirannya melanjutkan sebuah babak baru pembangunan di Provinsi Papua Pegunungan sebagai Honai besar milik bersama seluruh masyarakat papua pegunungan.
Gubernur Velix menyampaikan hal tersebut dengan penuh makna memberikan pesan kuat bahwa kehadirannya sebagai PJ Gubernur di Provinsi Papua Pegunungan semata-mata untuk semua lapisan masyarakat. Hanya satu tujuan, yaitu membangun Papua Pegunungan dengan kebersamaan dan kekeluargaan dalam filosofi satu honai besar.
Pesan yang sangat prospektif berbasis filosofis lokal tersebut, menggambarkan orientasi kebijakan yang akan ditempuh berbasis kearifan lokal dalam semangat kebersamaan.
Honai juga itu bisa diartikan sebagai pusat peradaban nilai-nilai kehidupan manusia papua pegunungan dan juga bisa diidentikan , bahwa kehadiran Provinsi baru Papua Pegunungan ini adalah ruang baru yang didalamnya akan dibangun sistem nilai dan peradaban baru bagi kemajuan kesejahteraan bersama.
Dr. Velix Wanggai seorang berlatar belakang perencana pembangunan nasional ini memiliki segudang pengalaman dan pengetahuan yang mumpuni soal konsep dan rancang bangun suatu kewilayahan. Karena itu apa yang disampaikan dalam sambutannya, bahwa bangun provinsi papua pegunungan sebagai honai besar tersebut bukan tanpa alasan, melainkan tentu dengan pertimbangan konseptual dan kajian empiris tentunya.
Dalam pandangan Dr. Velix Wanggai selaku PJ Gubernur Papua , sebenarnya secara kebijakan konseptual, wilayah provinsi papua pegunungan ini sudah dipetakan sedetail mungkin berdasarkan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh masing-masing wilayah kabupaten. Namun posisinya sebagai PJ Gubernur, terikat dengan batasan administrasi pemerintahan. Karena itu, maka tugasnya lebih dominan pada pembinaan administrasi persiapan pembentukan status defenitif suatu daerah otonom baru.
Maka dari itu ungkapan sebagai honai bersama, sejatinya diterjemahkan peletakan dasar-dasar kebijakan yang kokoh sebagai arah dan orientasi yang jelas bagi keberlanjutan proses pembangunan papua pegunungan. Dengan peletakan dasar-dasar yang kokoh, akan dapat menjamin sebagai landasan berpijak yang tepat dalam pengembangan pembangunan lebih lanjut.
Masyarakat Papua Pegunungan merasa bersyukur, karena telah memiliki seorang PJ Gubernur yang berlatar belakang perencana handal . Dr. Velix Wanggai pun tidak akan menyia-nyiakan posisi PJ Gubernur ini, pasti digunakannya seoptimal mungkin mengaktualisasikan konsepsi perencaannya bagi pengembangan pembangunan papua pegunungan. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa menyertai. Amin.(*)
Paskalis Kossay, Politisi dan Intelektual
Secara teori dapat di andaikan, tetapi perencanaan tetapi perencanaan pembangunan papua pegunungan berlandaskan filosofi pegunungan papua belum tentu sukses, kecuali Keterlibatan pakar filosofi papua pegunungan.