Penulis : Ronny Imanuel Rumboy, ST – Jurnalis
TIFFANEWS.CO.ID – Pada Rabu, 27 November 2024, Provinsi Papua Selatan akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur pertama yang akan memimpin daerah selatan Tanah Papua ini dalam lima tahun ke depan.
Momentum ini tidak hanya menjadi ajang untuk menentukan pemimpin, tetapi juga sebagai refleksi atas harapan masyarakat yang telah lama mendambakan perubahan. Di tengah euforia visi, misi, dan janji politik yang dicanangkan oleh calon pemimpin, tantangan nyata tetap membayangi: pelayanan publik yang memadai.
Janji-janji politik yang sering diusung dalam pilkada, seperti sekolah gratis, pemberian handphone bagi siswa, dan bantuan uang jutaan rupiah untuk ibu hamil, seolah menjadi magnet bagi suara masyarakat. Namun, realisasi dari janji-janji tersebut masih menjadi keluhan. Masyarakat merasa bahwa setelah pemilihan, banyak janji yang tak kunjung dipenuhi, sehingga menimbulkan ketidakpuasan dan skeptisisme terhadap calon pemimpin.
Di balik janji manis yang sering kali terdengar, satu hal yang tak dapat diabaikan adalah KUALITAS PELAYANAN PUBLIK !
Masyarakat tidak hanya memilih pemimpin berdasarkan janji, tetapi juga mengharapkan adanya perubahan nyata dalam kualitas hidup mereka. Pelayanan publik yang baik mencakup akses pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan aspek-aspek lain yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
George R. Terry, seorang pemikir dalam bidang kepemimpinan, menekankan bahwa seorang pemimpin yang baik harus memiliki berbagai ciri penting. Di antaranya adalah kemampuan untuk mengontrol emosi, pengetahuan tentang hubungan antar manusia, serta keahlian dalam berkomunikasi dan mendelegasikan tugas. Ciri-ciri ini menjadi sangat relevan ketika kita berbicara tentang kepemimpinan yang berorientasi pada pelayanan publik.
Karakter Pemimpin yang Dibutuhkan
Seorang pemimpin ideal harus memiliki karakter dan kualitas yang kuat. Ini termasuk kejujuran, keterpercayaan, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap masyarakat. Pemimpin yang baik tidak hanya berfokus pada kepentingan politik jangka pendek, tetapi juga memiliki visi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
1. Kekuatan Mental dan Fisik : Pemimpin harus siap menghadapi berbagai tantangan dan tekanan yang dihadapi dalam menjalankan pemerintahan.
2. Kemampuan Mengontrol Emosi : Menghadapi masalah dengan tenang dan bijaksana merupakan kualitas penting yang harus dimiliki.
3. Pengetahuan tentang Hubungan Antar Manusia : Kemampuan untuk berinteraksi dan menjalin hubungan baik dengan masyarakat akan meningkatkan kepercayaan dan partisipasi publik.
4. Keinginan yang Besar untuk Memimpin : Pemimpin yang berdedikasi akan lebih berkomitmen untuk merealisasikan janji-janji politik.
5. Kemampuan Komunikasi : Menyampaikan ide dan kebijakan dengan jelas sangat penting dalam membangun komunikasi yang efektif antara pemimpin dan masyarakat.
6. Kemampuan Mengajarkan dan Mengembangkan : Seorang pemimpin harus mampu menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan sumber daya manusia.
7. Kecakapan dalam Menganalisis dan Mengorganisasi : Pemimpin perlu memiliki kemampuan untuk merencanakan dan mengambil keputusan yang tepat demi kemajuan daerah.
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di Provinsi Papua Selatan bukan sekadar ajang memilih pemimpin, tetapi juga sebagai kesempatan bagi masyarakat untuk menuntut pertanggungjawaban dan transparansi dari calon yang mereka pilih.
Harapan akan perubahan nyata dalam pelayanan publik menjadi kunci dalam menentukan pilihan. Dengan mengedepankan karakter kepemimpinan yang kuat, jujur, aspiratif dan responsif, pemimpin baru diharapkan dapat mengubah tantangan menjadi peluang, dan menjadikan Papua Selatan sebagai daerah yang sejahtera dan berdaya saing.
Dalam konteks ini, masyarakat harus cerdas dalam memilih pemimpin yang bukan hanya pandai berjanji, tetapi juga memiliki komitmen yang kuat untuk merealisasikan janji tersebut demi kemaslahatan bersama. (Ron)