Jakarta, Mambruks.com-Pengamat politik Rocky Gerung angkat bicara mengenai bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka beberapa waktu lalu di kediamannya di Sentul, Jawa Barat. Termasuk wawancaranya dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marivest), Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut Rokcy, dirinya memahami sorotan publik, terutama penggemarnya. Namun, kata Rocky, pertemuannya dengan Gibran dan Luhut bukan berarti dia sudah tunduk pada kekuasaan.
“Ya, saya ngerti psikologi teman-teman saya atau bahkan musuh-musuh saya itu. Yang musti saya terangkan adalah saya tidak mendekat pada kekuasaan, yang terjadi kekuasaan mendekat pada saya. Itu beda banget,” kata Rocky dalam wawancaranya dengan FNN, seperti dikutip Mambruks.com, Minggu (25/9).
Baca Juga: Natalius Pigai : Negara Harus Beri Izin Lukas Enembe Untuk Berobat; Sakitnya Serius
Rokcy pun menjelaskan misinya menerima Luhut dalam sebuah wawancara. Menurut dia, sikap kritisnya terhadap pemerintah tidak akan melunak.
“Dan kelihatannya memang ada keadaan baru yang mencemaskan bangsa ini. Karena itu, tetap di layar kritisi kita produksi terus. Sekarang saya punya dua channel, teman-teman di FNN buatin saya channel, namanya Rocky Gerung Official, dan itu tiap hari dan tiap hari ngocehnya nggak pernah berhenti,” ujar dia.
“Hard news sifatnya. Lalu ada teman-teman lain buatin saya RGTV Channel. Itu isinya refleksi pembicaraan. Tapi itu bukan cuma politik karena di situ mereka sebut tag line-nya politic and beyond BRGTV yang baru seminggu ini bikin heboh. Di situ ada soal kultur, soal seks, soal naik gunung, dan yang lain,” imbuhnya.
Baca Juga: Stafsus Mendagri Bantah Andi Arief Soal Utusan Presiden Jokowi Ketemu Lukas Enembe
Rocky mengatakan, saat dia wawancara dengan Luhut, ada penggemarnya meminta agar dia menyerang Luhut. Namun, hal itu tidak dilakukannya, sebab dia lebih mengedepankan pertengkaran pikiran ketimbang dendam.
“Tapi memang edisi pertama Pak Luhut. Jadi saya wawancara dia. Lalu orang bilang, hajar dong. Ya nggak bisa. Masa’ saya host hajar dia. Ya enggak-lah, nanti orang nggak mau datang lagi. Tapi tetap saya ingin tuntun supaya kita sebagai bangsa itu, tumbuh dalam pertengkaran pikiran, bukan pertengkaran dendam,” katanya.
Rocky juga mengatakan tidak akan pilih kasih. Dia terbuka dengan semua pihak dalam sebuah ‘pertengkaran ide’.
“Jadi, nggak akan berkurang kritisisme saya, bahkan bisa berlebih, karena nanti ada banyak tokoh. Semua orang meminta Habib Rizieq, oh, pasti. Iya, jangan pilih-pilih kasih. Lalu saya bilang enggak, itu cuma mau bikin heboh pertama saja tuh,” kata Rocky.
“Dan kita mau lihat bagaimana semua orang bisa bertutur di dalam ketajaman itu. Lain kalau saya diundang dia, pasti saya akan berdebat. Tapi, ini kan saya mengundang bukan untuk itu. Saya kira etika pertama itu. Nah, di FNN kita bahas setiap hari apapun isunya dalam upaya untuk memberi kritik yang paling radikal,” pungkas dia.