Jayapura, Mambruks.com-Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan kasus dugaan penerimaan gratifikasi Rp1 miliar yang menjeratnya merupakan upaya kriminalisasi terhadap dirinya.
Hal itu disampaikan Lukas yang akhirnya buka suara mengenai kasus hukum yang menjeratnya.
Menurut Lukas, apa yang dihadapinya ini sebagai kriminalisasi bermotif politis.
“Motifnya politis. Mereka ingin menyingkirkan saya dari jabatan gubernur. Mereka ingin jatuhkan Demokrat di Papua. Mereka beranggapan, selama saya masih menjadi gubernur, mereka sulit mengalahkan Partai Demokrat di Papua. Ini Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) yang ingin menyingkirkan Partai Demokrat di Papua,” ujar Lukas Enembe pada Jumat (23/9) lalu, mengutip Jubi.
Baca Juga: Natalius Pigai : Negara Harus Beri Izin Lukas Enembe Untuk Berobat; Sakitnya Serius
Lukas diketahui kembali menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Papua untuk periode kepengurusan 2022-2027.
Dia mengungkapkan, keinginan PDIP untuk menyingkirkan dirinya dijalankan oleh jenderal-jenderal purnawirawan polisi.
Enembe menyebutkan nama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, BG dan Paulus Waterpauw (PW) sebagai orang-orang dibalik apa yang dihadapinya saat ini.
“Tahun 2017 mereka (TK dan BG) membawa saya lalu meminta saya menerima PW sebagai pasangan saya untuk maju sebagai gubernur Papua. Saya menolak karena saya sudah memutuskan maju bersama Clemen Tinal almarhum,” jelas Enembe.
Baca Juga: Stafsus Mendagri Bantah Andi Arief Soal Utusan Presiden Jokowi Ketemu Lukas Enembe
Dia mengaku, yang sama terjadi lagi pada tahun 2021. Bedanya, tahun 2021 ini TK datang seorang menteri untuk mengajukan nama PW sebagai pengganti almarhum Clemen Tinal yang meninggal dunia.
Saat itu, Enembe mengatakan dirinya menanggapi pengajuan nama tersebut dengan mengatakan keputusan berkaitan dengan calon pengganti alrmahum Clemen Tinal sebagai wakil gubernur sudah diserahkan kepada koalisi partai pendukung Lukas Enembe dan Clemen Tinal saat maju sebagai pasangan gubernur dan wakil gubernur.
“Jadi apa yang saya hadapi saat ini saya sebut sebagai kriminalisasi karena sudah ada upaya-upaya sebelumnya untuk mengkriminalisasi saya oleh orang-orang yang sama untuk kepentingan PDIP,” ujar Enembe.