TIFFANEWS.CO.ID – Paskalis Imadawa, calon WAKIL GUBERNUR Provinsi Papua Selatan, mengekspresikan kemarahannya mengenai kepemimpinan masa lalu yang selalu mengabaikan partisipasi masyarakat. Hal ini diungkapkannya pada Rabu (25/9/2024) di Pantai Lampu Satu Merauke.
Dengan nada tegas, ia menyoroti pentingnya melibatkan masyarakat dalam setiap keputusan yang diambil oleh pemimpin.
Paskalis mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap pemimpin yang bersikap angkuh dan menganggap masyarakat sebagai objek. Setelah cukup lama dirinya bosan dengan janji-janji kosong yang hanya muncul saat pemilu.
Bagaimana tidak, Paskalis Imadawa sebelum mencalonkan diri sebagai Calon WAKIL GUBERNUR mendampingi Apolo Safanpo sebagai Calon GUBERNUR, dirinya sangat aktif dalam memperjuangkan hak – hak masyarakat kecil.
Ia menekankan bahwa dirinya dan pasangan calon gubernur, Apolo Safanpo, merupakan figur yang lahir dari akar rumput. Mereka berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat.
“Partisipasi masyarakat adalah ukuran keberhasilan sebuah daerah, bukan hanya dari pemerintah yang sering menjadikan rakyat hanya sebagai objek,” tegasnya.
Dalam orasi politiknya yang berapi – api, Paskalis juga menyoroti perhatian yang kurang terhadap pemimpin masyarakat adat, yang memiliki peran penting dalam melestarikan nilai-nilai budaya di Tanah Papua Selatan.
“Pemimpin masyarakat adat ibarat anak ayam kehilangan induk. Kami, bersama Apolo Safanpo sangat yakin akan memperhatikan peran mereka agar budaya Papua Selatan tetap terjaga,” ungkapnya.
Dengan semangat yang membara, Paskalis Imadawa menyerukan kepada masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan perubahan.
“Mari kita bangkit dan suarakan hak kita. Dengan partisipasi aktif, kita dapat menciptakan Papua Selatan yang lebih baik,” tutupnya.
Kampanye ini menunjukkan komitmen Apolo Safanpo dan Paskalis Imadawa untuk membangun kepemimpinan yang responsif dan inklusif, yang menghargai suara rakyat dan melestarikan budaya lokal. (Ron)