TIFFANEWS.CO.ID – Isu peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Papua Selatan hingga 6 kali lipat menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) menjadi perbincangan hangat. Namun, apakah hal tersebut bisa terwujud dalam waktu dekat?
Menurut Heribertus Silubun, Ketua Sementara DPR Papua Selatan, hal tersebut dinilai sangat sulit untuk dicapai dalam periode pemerintahan yang singkat.
“Mungkinkah dalam 2 hingga 3 tahun atau bahkan dalam satu periode pemerintahan provinsi, APBD bisa ditingkatkan menjadi 6 sampai 7 kali lipat? Saya kira itu sesuatu yang tidak mungkin,” ujar Heribertus kepada Wartawan di Kantor DPR Papua Selatan pada Selasa (5/11/2024).
Dalam penjelasannya, Heribertus Silubun mengungkapkan bahwa APBD provinsi terbentuk dari tiga sumber utama, yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan Pendapatan Lain yang Sah. Pendapatan Asli Daerah meliputi pajak, retribusi, dan hasil pengolahan potensi daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten.
Sumber kedua, Dana Perimbangan, terdiri dari Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Alokasi Umum. Sedangkan sumber ketiga berasal dari hibah atau bantuan dari pemerintah pusat.
Heribertus menekankan, sebelum APBD disahkan, semua pihak, baik pemerintah provinsi maupun DPR, akan mempertimbangkan secara cermat potensi pendapatan daerah yang ada.
APBD yang dihasilkan, katanya, sangat tergantung pada seberapa besar pendapatan yang diperoleh dari ketiga sumber tersebut.
Namun, saat ditanya tentang kemungkinan APBD Papua Selatan dapat meningkat 6 kali lipat dalam 2 hingga 3 tahun ke depan, Sekretaris DPD Partai PDI Perjuangan itu menyatakan bahwa hal tersebut “Sangat Tidak Mungkin”.
Ketua Sementara DPRP Papua Selatan juga menjelaskan bahwa meskipun perhitungan dan perencanaan dapat dilakukan, meningkatkan APBD sebanyak itu membutuhkan kerja keras dalam mengoptimalkan seluruh potensi yang ada. Bahkan, peningkatan 2 hingga 3 kali lipat pun, menurutnya, masih sulit dicapai dalam waktu singkat.
“Jangankan 7 kali lipat, meningkatkan APBD 2 atau 3 kali lipat saja belum tentu bisa tercapai dalam satu periode pemerintahan. Semua itu membutuhkan perhitungan yang matang dan usaha maksimal untuk menggerakkan seluruh potensi daerah,” tegasnya.
Pernyataan Heribertus Silubun tersebut memberikan gambaran realistis mengenai tantangan besar yang harus dihadapi dalam upaya meningkatkan APBD Papua Selatan, yang tentu memerlukan waktu, perencanaan yang matang, dan optimisasi sumber daya yang ada. (Ron)