TIFFANEWS.CO.ID – Dalam debat yang penuh tensi, calon Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, menanggapi kritik tajam dari pesaingnya, Romanus Mbaraka, dengan penuh ketenangan dan pemahaman yang mendalam terhadap kondisi lapangan, Sabtu (16/11/2024) di Jakarta.
Mbaraka sempat mengkritik penggunaan helikopter untuk perjalanan dinas di wilayah Papua Selatan, yang menurutnya “tidak rasional” karena biayanya yang mahal dan dianggap memboroskan anggaran. Namun, tanggapan Mbaraka ini langsung mendapat penjelasan yang sangat bijak dari Apolo, yang menekankan pentingnya kunjungan langsung ke daerah terpencil guna mengatasi masalah stunting, kemiskinan ekstrem, dan pengendalian inflasi, tiga program prioritas Presiden Joko Widodo.
Romanus Mbaraka, Tidak Memahami Realitas Wilayah Papua Selatan!
Pernyataan Mbaraka yang mengkritik penggunaan helikopter untuk perjalanan dinas jelas menunjukkan ketidakpahamannya terhadap tantangan geografis dan infrastruktur yang ada di Papua Selatan. Wilayah yang dikenal luas dengan kondisi alam yang sulit, di mana banyak daerah yang tidak dapat diakses menggunakan kendaraan darat atau laut. Untuk itu, penggunaan helikopter menjadi satu-satunya cara efektif untuk mencapai wilayah-wilayah terpencil dan memastikan program-program pemerintah sampai ke masyarakat.
Namun, Mbaraka justru mempertanyakan pengeluaran untuk perjalanan tersebut tanpa memberikan solusi konkrit tentang bagaimana cara mencapai wilayah-wilayah yang tak terjangkau. Mengkritik biaya perjalanan tanpa memahami kompleksitas wilayah adalah suatu bentuk kekeliruan besar yang bisa merugikan masyarakat Papua Selatan.
Apolo Safanpo, Pemimpin yang Paham Kebutuhan Nyata Rakyat!
Sebaliknya, Apolo Safanpo dengan tegas mengungkapkan bahwa perjalanan dinas menggunakan helikopter adalah langkah yang sah dan diperlukan untuk menyalurkan bantuan sosial dan program pengentasan kemiskinan yang diamanatkan oleh pemerintah pusat.
“Perjalanan ini sudah dievaluasi oleh Kementerian Dalam Negeri dan dinyatakan sesuai dengan peraturan yang ada,” ungkap Apolo dengan penuh keyakinan.
Apolo menambahkan bahwa di banyak daerah terpencil, helikopter adalah satu-satunya sarana transportasi yang dapat menjangkau masyarakat yang membutuhkan bantuan.
“Kami ingin memastikan bantuan kesehatan, penurunan angka stunting, dan program pengentasan kemiskinan sampai langsung ke masyarakat yang paling membutuhkan,” jelas Apolo.
Romanus Mbaraka Harus Memahami Prioritas Anggaran yang Sebenarnya!
Ironisnya, Mbaraka justru menganggap pengeluaran untuk perjalanan dinas sebagai “penghamburan biaya” tanpa memperhitungkan bahwa itu adalah investasi langsung untuk rakyat Papua Selatan. Dalam keadaan di mana infrastruktur terbatas dan akses ke daerah-daerah terisolir sangat sulit, helikopter adalah alat vital yang memastikan program-program pembangunan bisa berjalan efektif dan tepat sasaran.
Sikap Mbaraka yang menilai biaya perjalanan dinas sebagai pemborosan menunjukkan ketidaktahuannya tentang bagaimana anggaran pemerintah harus digunakan secara tepat dan efisien dalam menghadapi tantangan riil yang dihadapi oleh Papua Selatan. Sebagai calon gubernur, Mbaraka seharusnya memiliki pemahaman lebih dalam mengenai kebutuhan riil daerah yang akan dipimpinnya.
Kritik yang dilontarkan oleh Romanus Mbaraka hanya menunjukkan minimnya pemahaman tentang kondisi nyata di Papua Selatan.
Sebagai seorang pemimpin yang siap mengatasi tantangan besar, Apolo Safanpo menunjukkan sikap yang lebih bijak dan memiliki visi jauh ke depan untuk memastikan kesejahteraan rakyat Papua Selatan. Untuk itu, sudah saatnya kita memilih pemimpin yang bukan hanya berbicara soal efisiensi anggaran, tetapi juga mampu melihat kenyataan lapangan dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan kemajuan daerah. (Ron)