TIFFANEWS.CO.ID,– Peraih Nobel Perdamaian, Mgr Carlos Filipe Ximenes Belo atau lebih dikenal dengan sapaan Uskup Belo menerbitkan buku barunya berjudul “AS GUERRAS EM TIMOR -LESTE REBELIOES INDIGENAS E CAMPANHAS DE PACIFICACAO : Vencer Timor com os propros Timorenses”.
“Inilah buku baru saya tentang perang di Pulau Timor,” tulis Uskup Belo melalui pesan singkat WhatsApp kepada tiffanews, Senin 10/7), disertai dengan cover buku.
Buku berbahasa Portugis ini menguraikan tentang perang dalam masyarakat pribumi di Timor Leste dan pentingnya perdamaian yang menjamin kehidupan yang bermartabat.
Uskup Emeritus Keuskupan Dili ini dikenal konsisten dalam mengkampanyekan perdamaian.
Dalam buku “Demi Keadilan dan Perdamaian”, yang terbit tahun 1997, Uskup Belo sudah menuliskan tentang pentingnya kampanye perdamaian ini.
Dikatakan dalam buku itu, bahwa perdamaian adalah suatu berkat Tuhan, tetapi untuk mewujudkan itu setiap orang harus berusaha mendapatkannya, dan setelah tercapai, maka selanjutnya adalah mempertahankannya, mengembangkannya dan menyebarluaskan ke seluruh penjuru dunia.
Berhadapan dengan situasi perang, uskup Belo memiliki pendapat bahwa semua manusia perorangan mempunyai cita-cita untuk meralisir identitas pribadinya. Kolektivitas serta golongan-golongan etnis social mempunyai identitasnya sendiri.
Dalam kebudayaan rakyat meletakan rasa bangganya dan di dalamnya menyimpan motif-motif yang luhur dari keamanan hidup sosial, serta psikologinya.
Apabila faktor-faktor intern atau ekstern membawanya kepada suatu keadaan yang tidak sesuai atau membuatnya kehilangan identitas, maka akan terjadi pembinasaan pribadi sebagai pribadi.
Atas dasar itu, menurutnya, intervensi yang hendak merintangi atau mempersulit perkembangan kebudayaan setempat merupakan suatu tindakan kekerasan, suatu penyalahgunaan terhadap harkat dan martabatnya.
Penghargaan terhadap martabat manusia adalah jalan untuk mewujudkan perdamaian, karena itu, terhadap suatu situasi perang dan konflik, dia selalu mempertanyakan, “Siapa yang beruntung dalam perang, perselisihan, penderitaan , kematian dan trauma?”.
Carlos Filipe Ximenes Belo lahir pada 3 Februari 1948 di Wailacama, Timor Leste. Belo ditahbiskan menjadi uskup pada tahun 1983 dan diangkat menjadi administrator apostolik Dili pada tahun 1989. Dia menerima Hadiah Nobel Perdamaian 1996.
Dengan alasan kesehatan yang buruk, Belo mengundurkan diri sebagai administrator Dili. Paus Yohanes Paulus II menerima pengunduran dirinya sebagai Vikar Apostolik Dili pada 26 November 2002. Terhitung 19 tahun pelayanan sebagai uskup di Dili (1983-2002).
Setelah pengunduran dirinya sebagai Vikar Apostolik, Uskup Belo pergi ke Portugal untuk menjalani perawatan kesehatan. Pada tahun 2004 dia mulai melayani sebagai misionaris di Mozambik, lebih tepatnya di Keuskupan Maputo. (*bn)